Senin, 11 April 2011 | 19:37 WIB
TEMPO Interaktif, Samarinda - Pengurus Provinsi PSSI Kalimantan Timur meminta Komite Normalisasi PSSI segera menerbitkan aturan tertulis menyangkut status empat kandidat yang sempat di larang FIFA untuk maju.
Hal inilah yang sampai saat ini menjadi pertimbangan pemilik suara kongres itu belum menentukan cakon alternatif. "Kalau surat FIFA kan sudah jelas, tapi bagaimana dengan Komite Normalisasi? Sampai saat ini kan belum jelas," kata Slamet Bardianto, Sekretris PSSI Kalimantan Timur, Senin (11/4).
Slamet menyatakan, jika Komite Normalisasi telah memutuskan setidaknya menjawab pertanyaan peserta kongres yang masih menunggu kepastian. Keempat kandidat yang dimaksud adalah, Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.
Tak hanya itu, Slamet menyatakan sampai saat ini daerah juga belum menerima keputusan Komite Normalisasi soal persyaratan bakal calon ketua umum PSSI periode 2011-2015.
"Makanya sekarang kan banyak yang mencalonkan diri, tapi kan apakah mereka memenuhi persyaratan? Kan belum jelas juga," ungkapnya.
Oleh karenanya Slamet meminta Komite Normalisasi segera menerbitkan aturan menyangkut pemilihan ketua umum PSSI secepatnya. "Biar daerah ini tidak bingung," ungkapnya.
Di Kalimantan Timur terdapat enam pemegang suara kongres termasuk Pengprov PSSI. Hingga kini menurut Slamet belum ada kesepakatan menyangkut dukungan karena semuanya belum jelas. "Kami di Kalimantan Timur ini menunggu," ujarnya.
Sebelumnya enam pemegang suara di Kalimantan Timur bulat mendukung George Toisutta untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Tapi soal pasangan jenderal bintang empat itu, sebagian mendukung Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.
Pasca dilarangnya keempat kandidat oleh FIFA, hingga kini belum ada kesepakatan baru soal dukungan Kalimantan Timur.
Selasa, 12 April 2011
Home »
» Komite Normalisasi Didesak Segera Putuskan Status Nurdin, Nirwan, Toisutta dan Arifin
0 komentar:
Posting Komentar